Gang Dolly

STUDI KASUS sederhana GANG DOLLY
Dolly adalah tempat para PSK(pekerja seks komersial) menjajakan dirinya pada lelaki hiding belang. Dimana setiap tempat bordiran, dipimpin oleh seseorang germo yang mengatur aktifitas dari tempat yang dikelolanya, mulai dari perawatan kamar hingga fasilitas konsumsi bagi para PSK yang tinggal dibordir tersebut. Sebagai pengelola, Ia akan diberi beberapa komisi dari penghasilan tiap kali  PSK tersebut dipakai jasanya.
Banyak orang yang menyatakan bisnis bordiran ini terbesar se-asia tanggara. Tak hayal pendapatan dari tempat ini pun sangat mencengangkan, dari cerita mama rose yang memiliki 2 rumah bordir( seorang pembunuh berencana yang dihukum mati, karena yang dibunuh tidak lain adalah investornya sendiri, yaitu : Letkol Marinir Purwanto) yang telah saya baca di
Setiap harinya kalau ramai ia akan mendapat komisi sekitar 1 juta, dan jumlah pertahun ia memperoleh 120 juta. Bayangkan jika digang tersebut terdapat 100 rumah yang aktif menjajakan jasa esek-eseknya, berarti 6 m yang dikantongi oleh mama-mama itu, bahkan itu masih sekedar komisi,belum yang dikantongi oleh PSK itu sendiri.
Dari penghasilan yang sangat menguntungkan itulah rumah bordir dikawasan tersebut semakin menjamur, begitu pula fasilitas yang mendukung esek-esek pun semakin berfariasi dan berkembang. Seperti :diskotik, karaoke plus-plus, panti pijat plus-plus dan lain sebagainya yang berbau plus-plus. Namun perkembangan dolly pun tidak semulus seperti kelihatannya. Karena selain berurusan dengan hukum, yang sewaktu-waktu meminta jatah keamanan, mereka juga harus berhadapan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, yaitu norma agama dan norma asusila. Tidak cukup hanya itu, konsumen dan pemilik jasa tersebut mempunyai resiko terjangkit oleh virus HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya, karena pemakaian bergilir yang salah satu dari pemakai atau konsumen tersebut mengidap virus tersebut begitu pula sebaliknya dan penyakit kelamin seperti : raja singa.
Berbagai alasan keluar dari para PSK, namun yang lebih menonjol adalah masalah perekonomian yang kurang setabil atau tidak mencukupi kebutuhan hidup. Dari keputuasaan itulah mereka kemudin mengambil jalan terakhir menurut persepektif dirinya sendiri dengan menjual segala kehormatannya. Ketika jalan ini banyak dilirik oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Maka, yang dulunya hanya pemuka agama saja yang menginginkan pengusuran tempat prostitusi, sekarang banyak pihak yang menginginkan penutupan tempat esek-esek tersebut.

  • Menurut agama
Dari agama islam sendiri sangat melarang mendekati perzinahan apalagi melestarikan atau membangun tempat itu. Namun agama juga tidak mengajarkan untuk memberantas suatu kejelekan itu secara langsung dan cepat tanpa melihat akibat yang akan ditimbulkan setelahnya. Maka dari itu saya sangat setuju jika wagub gus ipul meminta agar pemkot segera menutup lokalisasi dolly dan jarak. Karena dua tempat tersebut memiliki resiko penularan HIV/AIDS yang cukup tinggi.
  • Menurut sosial
Dolly dilihat dari segi kacamata sosial memiliki segi positif . karena lokalisasi yang bersekala besar itu akan lebih mempermudah dalam mengisolasi penyebaran HIV/AIDS dan menghindari menjamurnya lokalisasi-lokalisasi dalam sekala kecil.
Dari segi sosial sendiri penutupan lokalisasi ini akan banyak memunculkan masalah baru yang akan lebih parah. Seperti : makin meluasnya peluang-peluang bagi PSK untuk membuka lokalisasi-lokalisasi baru dalam sekala kecil, sehingga akan menyulitkan pengawasannya. makin banyaknya angka pengangguran yang mugkin akan berimbas pada bertambahnya jumlah pengemis. kemudian selanjutnya meningkatnya angka bunuh diri, karena pembekalan dalam segi psikisnya dan kerohaniannya belum mencukupi.
  • Penarikan kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kedua pernyataan ini adalah penutupan gang dolly itu memang harus dijadikan sebuah planning ke depan karena dikota surabaya sendiri penduduknya mayoritas islam. Penutupan itu sendiri tidak harus bersifat langsug, namun harus ada penyuluhan-penyuluhan terhadap orang yang andil dalam berjalannya rumah bordir tersebut ,memberikan kemudahan-kemudahan sebagai jalan sesudah ditutupnya lokalisasi tersebut dan yang terpenting adalah memberikan wawasan-wawasan kerohaniaan yang berguna dalam menciptakan kepercayaan diri dan lingkungan.