Taman Imajinasi

waktu itu temanku membawa sebuah buku yang belum pernah aku ketahui, seingatku buku yang di dominasi oleh warna putih karangan Habiburrahman El Shirazy. ya....sobat waktu sebelum tahu novel ini aku tidak suka dunia baca membaca. waktu itu aku masih memakai seragam putih abu-abu, karena melihat dia sangat mendalami buku itu maka penasaran pun timbul di benakku.
hey buku apa? kok serius banget...." kataku
ini novel....uf " jawabnya 
novel.....??? timpalku dalam hati, aku diam dengan menunjukkan wajah ketidak tahuan.
ini langsung coba baca....!!! katany dengan nada perintah.
tanpa berpikir panjang ku sambut buku yang katanya novel itu, pertama aku membuka halaman pertama yang berisi tentang daftar isi buku itu dan karena aku tidak suka baca jadi menganggapnya biasa-biasa saja. akupun berinsiatif membuka di pertengahan bab, mencoba menghilangkan segala objek di sekitar untuk menuju konsentrasi sederhana. kalimat-per-kalimat berlalu, paragraf-per-paragraf berlanjut, lembar ke lembar selanjutnya.
ning, nung-nung-nung, ning-ning, nung-nung......tiba-tiba ada suara yang memperajatkanku dari suatu dunia yang belum pernah aku temui, belum pernah aku masuki. suara yang biasa di perdengarkan ketika waktu istirahat telah habis telah mengeluarkanku lagi dunia asing itu, aku pun terdiam dengan ambisi mendalami dunia itu lagi dan lagi. imajinasi yang mampu membawa emosi diri, imajinasi yang membawa jiwa semangat untuk menjadi lebih baik.
gimana.....uf? " tanya temanku
aku hanya bisa memberikan respon raut wajah, dengan sesekali memberikan kata-kata seperti anak kecil baru menemukan taman bermain baru yang menjadikan ia benar-benar menjadi anak kecil. 
aku pinjam ya....? " pintaku
ya jangan lah....uf, kan aku juga baru dapet buku itu uf.... " sahutnya
ya uda,... kamu tunggu beberapa hari lagi ya " tambahnya 
ok-ok " jawabku
setelah itu, dilanjutkan novel ketika cinta bertasbih, di bawah mihrab cinta dan masih banyak lagi yang sudah saya lupakan namanya. siiiisssth!!! tahu gak kalau semuanya aku baca dengan gratis. hehehe. karena dulu memang uang saku ku tidak mampu membeli buku-buku itu, aku hanya di fasilitasi jika akan membeli buku-buku literatur pondok. mungkin karena orang tua ku belum mengetahui ada buku dapat menyajikan dunia imajinasi yang bisa membawa emosi pembacanya. motivasi dan semangat menjadi lebih baik pun banyak timbul dari novel-novel yang pernah aku baca.
sebagai efek membaca tentunya menulis merupakan salah satu alternatif yang asyik sebagai media penyalur kritik, saran, ide, pendapat ataupun semua isi hati. gubuk ilalang menjadi salah satu media virtual yang saya buat untuk menyalurkan hal itu. 

karena hobby membaca timbul beberapa tahun yang lalu dan menulis pun timbul karena adanya isi hati yang ingin keluar dan tidak didukung dengan ilmunya maka hal ini yang menjadikan hobby ini tidak kontinyu, hanya datang ketika perasaan sedang ingin. sehingga media virtual ini belum banyak mengeluarkan kritik, ide ataupun yang lain. semoga lambat laun hobby ini menjadi kontinyu dan bermanfaat untuk umum.

http://myblog-duniailmu.blogspot.com/